Kesetiaan Xiao Ching di Rumah Ceria Desa Kapur

Written on 03/06/2020
Pangi Sitorus - Kakak Pendidik dan Ka. Dept bag. Kurikulun


Ketika ditanya alasan masih hadir, Xiao Ching menjawab bahwa ia sudah merasa memiliki Rumah Ceria ini, senang bertemu teman-teman, kakak-kakak yang sudah dianggap kakak kandung sendiri dan yang pasti banyak perubahan positif yang ia alami, baik dari segi akademis terlebih karakter.

Reva atau yang biasa dipanggil Xiao Ching adalah satu di antara anak-anak Rumah Ceria Desa Kapur (Pontianak) yang masih tetap setia datang saat kegiatan les di Rumah Ceria. 3 tahun lalu tepatnya saat pertama kali Rumah Ceria dibuka di Desa Kapur dan merupakan Rumah Ceria pertama yang dibuka Yayasan Sungai Kasih. Saat itu Xiao Ching sedang duduk di bangku kelas 4 Sekolah Dasar dan hingga saat ini Xiao Ching Sudah duduk di bangku  Kelas 7 ( 1 SMP), Xiao Ching masih tetap setia dan paling jarang tidak masuk kecuali karena kerja kelompok. 

Xiao Ching lahir di Pontianak, 23 Juni 2007 merupakan anak ke 3 dari 4 bersaudara. Pekerjaan orang tuanya adalah petani sayur. Kendati teman-temannya yang lain yang sudah tidak lagi hadir di Rumah Ceria, karena alasan sudah SMP tetapi Xiao Ching masih tetap hadir bahkan kerap sekali saya jadikan asisten untuk mengajari teman-teman dan adik-adik kelasnya yang lain. Ketika ditanya alasan masih hadir, Xiao Ching menjawab sudah merasa memiliki Rumah Ceria ini, senang bertemu teman-teman, kakak-kakak yang sudah dianggap kakak kandung sendiri dan yang pasti banyak perubahan positif yang ia alami, baik dari segi akademis terlebih karakter. 

Xiao Ching menyadari kalau dulu Xiao Ching adalah anak yang tempramental, kasar, dan kurang sopan. Tetapi semenjak bergabung selama 3 tahun secara konsisten di Rumah Ceria Xiao Ching kini menjadi anak yang bisa diandalkan baik itu memimpin berdoa, kreativitas di kelas, membimbing adik-adik yang lain dan tentunya lebih menjaga sikapnya.

Ada sebuah cerita yang menggambarkan perubahan karakter Xiao Ching. Saat  di kelas 6 SD kurang lebih setahun yang lalu, Xiao Ching bercerita kalau saja sikapnya baik maka dia seharusnya yang menjadi juara di kelasnya. Tetapi karena pada saat itu sikapnya yang kurang baik, sekalipun dia adalah anak yang cerdas, Ibu gurunya mengatakan bahwa dia harus diturunkan ke rangking 4 . Karena penilaian bukan hanya dari aspek  kognitif tetapi juga dari aspek afektif. Sejak saat itu Xiao Ching menyadari bahwa Rumah Ceria adalah wadah yang tepat untuk mengimbangi kecerdasan kogniftinya di sekolah. Karena di Rumah Ceria, selain belajar juga dapat pendidikan karakter di Hari Ceria.

Xiao Ching memiliki hobi menonton youtube tentang dunia kedokteran, karena ia bercita-cita menjadi dokter. Selain belajar di Rumah Ceria kami juga sesekali diskusi mengenai masa depan mereka kelak. Sehingga dampak Rumah Ceria ini sangat memotivasi dan mengarahkan anak-anak dalam menentukan masa depan mereka kelak.

Selain itu, Xiao Ching juga sangat concern untuk mengajak teman-teman baru ataupun yang sudah lama untuk  bergabung di Rumah Ceria. Walaupun memang banyak dari teman-temannya sudah tidak mau bergabung lagi karena mereka merasa sudah besar ( SMP). Tetapi berbeda dengan Xiao Ching, ia tetap ingin dan selalu hadir di Rumah Ceria. Saya sebagi guru berharap anak ini tetap boleh terlibat di Rumah Ceria sekalipun nanti ia sudah dewasa sehingga bukan tidak mungkin adanya regenerasi untuk menjadi guru di Rumah Ceria.