Digerakkan oleh Belas Kasih (Pelayanan Tanggap Bencana Asap Kalimantan Barat)

Written on 10/15/2019
Admin Yayasan Sungai Kasih


Bencana Nasional Kabut Asap akibat terbakarnya hutan-hutan di Sumatera dan Kalimantan menimbulkan penderitaan massal bagi masyarakat Kalimatan dan Sumatera. Banyak orang yang terkena efek samping kabut asap, baik terkena penyakit Ispa (Infeksi Saluran Pernapasan) maupun jarak pandang yang mengganggu aktivitas.

Tak luput, ada sekitar 2.000 anak yang dibina dan dididik di 2 Rumah Kasih dan 20 Rumah Ceria di Pontianak dan Singkawang dibawah naungan Yayasan Sungai Kasih, yang juga mengalami penderitaan massal ini.



Sudah 8 tahun YSK rutin melakukan agenda Pengobatan Gratis pada bulan September. Karena begitu banyak kegiatan di Rumah Kasih dan Rumah Ceria, YSK bermaksud meniadakan kegiatan rutin pada tahun 2019 ini. Ya, itu isi hati manusia yang terkadang berpikir untuk mengabaikan hal-hal tertentu karena padatnya aktivitas, tetapi jika itu agenda Tuhan, pasti terlaksana! Dengan adanya Bencana Kabut Asap, seolah-olah YSK didesak untuk tetap mengadakan Baksos Pengobatan Gratis di dua kota.

Dalam waktu yang relatif singkat, semua pihak bergerak melakukan persiapan yang diiringi oleh doa yang tak putus hingga Baksos berjalan dengan baik. Pengurus dan guru-guru YSK bergerak dari jam ke jam dan dari hari ke hari, dari satu Rumah Ceria ke Rumah Ceria lainnya untuk membagi-bagikan masker, vitamin, dan obat batuk/ISPA.



Bencana Kabut Asap juga menggerakkan YSK untuk mengunjungi/visitasi ke rumah-rumah anak-anak di sekitar Singkawang dan Pontianak. Visitasi menjadi sarana edukasi yang efektif untuk mengajak orang tua dari anak yang dikunjungi bercerita mengenai keadaan kehidupan mereka.

Dalam situasi tertentu Tuhan seolah-olah mendesak orang-orang pilihanNya bergerak dengan cepat dan bertindak sebagai perpanjangan tanganNya. Terpujilah Tuhan yang terus menuntun YSK berjalan seirama dengan isi hatiNya yang penuh belas kasih. Belas kasihlah yang memampukan kita melayani jiwa-jiwa dan mengambil bagian kita masing-masing untuk pekerjaan besar menolong 2.000 anak-anak tersebut.





Lihatlah wajah cerita mereka yang begitu tertib menerima paket-paket baksos, walaupun mereka masih anak-anak yang pada umumnya ingin berebutan dengan teman-temannya. Rumah Kasih dan Rumah Ceria mengajarkan tatakrama dan budaya antri, karena semua orang punya berkat masing-masing.

Karena Kasih Tuhan kepada anak–anak begitu besar, Tuhan telah menyediakan semua kebutuhan, baik masker, obat, maupun tenaga-tenaga yang bergerak seolah tak mengenal lelah. Tuhan sungguh mengasihi kita semua.