Kejujuran yang ditanamkan dengan pendekatan yang tepat akan membekali anak-anak memiliki karakter Kristus yang jujur.
"Kak, kemaren ketika anak saya belajar di Rumah Ceria, bando anak saya hilang. Bandonya sangat mirip dengan yang dipakai oleh Aura itu kak, kata seorang ibu yang mengantar anaknya untuk diajar dan dididik menjadi pemimpin masa depan di Rumah Ceria Hanura 2, Pontianak.
Sudah menjadi komitmen bagi kakak-kakak pengajar untuk mengadakan pendekatan kepada adik-adik yang dididik untuk memiliki karakter Kristus sejak dini.
Usai jam belajar, kakak pengajar mendekati Aura, gadis cilik berwajah manis dan periang yang sudah 3 bulan ikut belajar di Rumah Ceria. Kakak pengajar mengajak Aura bercerita dan perlahan-lahan bertanya tentang bando yang dipakainya. Aura kecil memberi pembelaan diri dengan pernyataan bahwa bandonya adalah pemberian mamanya, "Mamaku yang membeli bando ini kak..." katanya menjelaskan. Dalam situasi seperti ini dibutuhkan keterampilan kakak pengajar untuk menanamkn nilai-nilai kejujuran. "Aura, Tuhan selalu melihat apa yang kita perbuat. Tuhan Yesus mau kita anak-anakNya belajar jujur karena orang jujur akan diberkati Tuhan. Aura mau kan diberkati Tuhan Yesus?
Nah, kalau ada anak yang mau berbohong atau mencuri, itu artinya dia sedang memberikan pikirannya dikuasi oleh Iblis. Aura mau diberkati Tuhan atau dikuasi Iblis?" Mendengar pengajaran yang sangat mendasar itu Aura terdiam seribu bahasa. Logika kecilnya mulai mencerna kebenaran yang disampaikan dengan cara yang sederhana. Waktu berlalu tetapi Kebenaran sedang berproses di pikiran gadis kecil yang selalu ceria itu. Beberapa menit kemudian kemurnian seorang anak yang bersedia diajar, membuat Aura mendekati kakak pengajar untuk sebuah pengakuan dan perubahan. "Kak, sebenarnya bando ini memang punya Karen" katanya sambil memberikan bando itu kepada kakak pengajar untuk dikembalikan.
"Aura, kakak senang kamu mau belajar jujur. Itu sikap yang baik. Aura mau kan kakak temani untuk mengembalikan bando ini kepada Karen dan sekaligus minta maaf? Mau ya dek?"
Kejujuran yang ditanamkan dengan pendekatan yang tepat akan membekali anak-anak memiliki karakter Kristus yang jujur. Aura belajar jujur di Rumah Ceria dan itu sebuah bekal besar bagi masa depannya. Berkat dari kesediaan Aura untuk jujur, dia mendapatkan reward, hadiah bando yang mirip dengan bando temannya dari kakak pengajar yang bahagia melihat anak didiknya berubah. Kalau kakak pengajar saja sangat senang ketika satu adik didiknya bertobat, apalagi Bapa di Sorga ya.