Ibu Elly (Koordinator Rumah Ceria) - Melayani Dengan Hati yang Penuh Belas Kasih | Bagian 2

Written on 08/12/2019
Kendrik Sumolang


Shallom pembaca Cerita Kasih. Berikut di bawah ini lanjut bincang - bincang kita dengan Bu Elly.

Ketika melihat anak - anak Rumah Kasih, apa yang ada dalam benak Bu Elly?

Ketika pertama kali saya datang ke Rumah Kasih pada Minggu Ceria, waktu masuk di depan pintu kata pertama yang keluar adalah WOW! Anak - anaknya banyak sekali. Kemudian kata WOW kedua saat saya melihat yang melayani semuanya anak - anak muda. Saya merasa yang paling tua di tempat itu. Mereka itu anak muda masih ada yang SMP, SMA dan anak kuliah. Saya melihat mereka begitu semangat melayani ratusan anak - anak. Mereka sangat excited! Saya semakin kagum dengan mereka. Saya semakin tertarik dengan Yayasan Sungai Kasih.

Apa tantangan terbesar melayani anak - anak?

Tantangan terbesar melayani anak - anak adalah membutuhkan kesabaran yang besar. Karena anak - anak yang kita layani adalah anak - anak dengan latar belakang dan lingkungan yang kurang baik. Dan itulah yang mereka terima. Lingkungan mereka berbicara bahasa yang kasar. Tidak mudah merubah karakter mereka, membutuhkan proses.

Apa pandangan Bu Elly terhadap anak - anak dan remaja pada zaman ini?

Pandangan saya terhadap anak - anak dan remaja pada zaman ini, khususnya di Kalimantan Barat, dan jika lebih spesifik lagi di Singkawang adalah belum menyadari betapa pentingnya pendidikan untuk bekal hidup di masa depan. Paradigma mereka masih belum terbuka.

Kemudian di era teknologi ini, anak - anak remaja tersebut juga sudah memiliki handphone sendiri dan dengan mudahnya mengakses internet sehingga informasi apapun dapat masuk tetapi tidak ada yang mengarahkan mereka. Akibatnya mereka banyak yang terjerumus ke dalam hal - hal yang negatif seperti pergaulan bebas.

Yang menjadi catatan dan keprihatinan adalah banyak anak yang menjadi korban pelecehan seksual dari orang terdekat, baik tetangga atau yang masih termasuk anggota keluarga dekat. Banyak anak - anak tumbuh tanpa kasih sayang dari orang tua. Termasuk didalamnya situasi dimana orang tuanya bercerai.

Apa harapan dan mimpi Bu Elly terhadap pelayanan Yayasan Sungai Kasih di masa yang akan datang?

Harapan ke depan ingin Yayasan Sungai Kasih lebih dikenal banyak orang. Melalui media salah satunya. Bermimpi suatu hari ada orang - orang yang datang ke YSK dan minta rumahnya dijadikan Rumah Ceria sehingga anak - anak disekitar dapat belajar dan menerima pendidikan yang lebih baik.

Apa pendapat Bu Elly mengenai sosok seorang Ibu Priskila Linda?

Ketika ulang tahun beliau tahun lalu, kami semua diundang makan malam bersama. Saat itu beliau berkata,"Kita semua bisa makan enak malam ini, tetapi ada kurang satu orang yaitu Pangi. Pangi sedang sakit jadi tidak dapat berkumpul bersama kita."

Keesokan harinya Ibu Linda menghubungi saya dan meminta saya membelikan Pangi makanan apapun yang enak dan kesukaannya Pangi, kemudian diantar ke rumahnya.

Saya melihat Ibu Linda betul - betul sosok seorang Ibu yang sungguh - sungguh memperhatikan anak - anaknya. Ibu Linda adalah sosok yang sibuk memperhatikan kepentingan orang lain. Bahkan ia tidak memperhatikan dirinya sendiri. Beliau adalah orang yang sudah selesai dengan dirinya sendiri.

 

Sahabat Sungai Kasih, demikian perbincangan kami dengan Bu Elly. Bu Elly adalah sosok ibu yang bisa menjadi penganyom kakak-kakak guru baik Rumah Kasih maupun Rumah Ceria. Yayasan Sungai Kasih bersyukur memiliki anak-anak Tuhan yang menjadi bagian dari pelayanan ini. Tuhan yang memilih kita semua, bagian kita adalah memberi yang terbaik sesuai dengan tuntunan yang diberikan Tuhan.

Tuhan Yesus memberkati.