Ibu Elly (Koordinator Rumah Ceria) - Melayani Dengan Hati yang Penuh Belas Kasih

Written on 07/15/2019
Kendrik Sumolang


Ketika bertemu dengan anak - anak, saya begitu bergairah dan hati kecil saya berkata inilah wadah saya.

Shallom pembaca Cerita Kasih, kali ini kita mau berbincang - bincang dengan Ibu Elly. Beliau adalah Koordinator Rumah Ceria Pontianak dan Singkawang. Mari kita mengenal Ibu Elly lebih dekat melalui wawancara dengan tim Cerita Kasih berikut ini:

Shallom Bu Elly. Bisa ceritakan bagaimana mulanya Bu Elly mengenal pelayanan Yayasan Sungai Kasih?

Saya pertama kali mengenal pelayanan Yayasan Sungai Kasih sewaktu melihat tayangan Kick Andy di Metro TV edisi Natal 2017 dimana Ibu Priskilla Linda menjadi narasumbernya yang mengangkat tema Hati Yang Melayani.

Dalam salah satu video ditampilkan suasana anak - anak di desa Kapur dan hati saya tersentuh. Kemudian saya browsing di internet, khususnya Facebook dan mencari nama Ibu Priskilla Linda dan puji Tuhan ketemu. Saya messager Ibu Linda dan diluar dugaan saya Ibu Linda meresponi saya. Ibu Linda berkata akan mengatur waktu bertemu jika beliau berkunjung ke Pontianak. Ternyata benar, ketika datang ke Pontianak beliau menghubungi saya dan kami bertemu. Siapa saya sampai Ibu Linda seorang pendiri Yayasan Sungai Kasih ingat janjinya mau mengajak saya bertemu. Dari situ saya sudah kagum dengan beliau karena untuk hal kecil saja beliau ingat.

Apa yang mendorong Ibu Elly kemudian bergabung melayani bersama Yayasan Sungai Kasih?

Yang mendorong saya bergabung melayani di Yayasan Sungai Kasih adalah ketetapan hati setelah saya menguji apakah betul Tuhan menempatkan saya di sini. Pertama, saya terus teringat akan anak - anak Rumah Kasih setelah saya datang berkunjung ke Rumah Kasih Pontianak. Tanda itu sebenarnya sudah cukup memberikan konfirmasi kepada saya bahwa memang Tuhan menuntun saya untuk melayani anak - anak di bawah naungan Yayasan Sungai Kasih. Kemudian, oleh jalan - jalan Tuhan, saya dipertemukan dengan lingkungan banyak anak - anak di daerah Jeruju dan oleh anugerah Tuhan dalam waktu yang relatif singkat kita bisa dibuka Rumah Ceria Jeruju sampai sekarang.

Mengapa Ibu Elly memilih pelayanan di Yayasan Sungai Kasih yang pada dasarnya melayani anak - anak. Ibu bisa saja memilih melayani kaum ibu misalnya. Bagaimana bentuk dukungan keluarga terhadap pelayanan Ibu?

Semenjak saya pindah ke Pontianak 3 tahun yang lalu, saya berusaha mencari wadah untuk melayani Tuhan. Saya melibatkan diri melayani di panti sosial dan kemudian pelayanan di gereja, mulai dari pelayanan wanita, pelayanan Sekolah Minggu dan juga pelayanan Rumah Sakit. Tapi dalam hati kecil saya, saya merasa belum menemukan wadah yang tepat untuk panggilan pelayanan saya sampai saya bertemu Yayasan Sungai Kasih. Ketika bertemu dengan anak - anak, saya begitu bergairah dan hati kecil saya berkata inilah wadah saya. Saya punya gairah di sini dan hati dipenuhi sukacita melimpah.

Karena saya percaya perjalanan saya bertemu Yayasan Sungai Kasih ini dituntun Tuhan, Puji Tuhan keluarga juga mendukung. Suami dan kedua putra kami mendukung. Namun saya sebagai seorang istri dan ibu juga harus dapat membagi waktu dengan baik antara pelayanan dan keluarga, yaitu buat suami dan anak - anak.

Selama satu setengah tahun melayani di Yayasan Sungai Kasih, pengalaman apa yang paling membekas?

Semua berkesan buat saya. Namun pengalaman yang paling membekas buat saya adalah ketika berjumpa dengan anak - anak di Singkawang. Ada banyak kisah sedih dan air mata di Singkawang. Banyak anak - anak yang mengalami kekerasan, anak korban perceraian orang tua, anak - anak yang terlantar, hidup dalam kemiskinan, kebodohan dan lingkungan yang tidak ramah anak. Mereka perlu jamahan kasih Tuhan. Hanya Tuhan yang sanggup untuk melawat anak - anak di Singkawang.

Di sesi berikutnya kita akan mendengar apa tantangan Ibu Elly melayani anak - anak di Rumah Ceria dan Rumah Kasih serta apa harapan dan mimpi Ibu Elly terhadap pelayanan ini ke depan.