Kisah Semangat Apo

Written on 02/05/2019
Alisan Jaya


Kisah Apo adalah salah satu kisah dari sekian banyak nya cerita menyedihkan anak-anak yang ada di lokasi Rumah Ceria diadakan di Pontianak maupun Singkawang. Anak-anak ini perlu mengenal kasih Tuhan yang telah menyelamatkan mereka.

“Hi Sahabat-sahabat Sungai Kasih, perkenalkan nama saya Apo...Saya adalah anak Rumah Ceria Hanura - Pontianak. Saya berumur 17 tahun dan sayang nya saya tidak sekolah......”

Apo adalah seorang anak yang memiliki kekurangan kecerdasan intelektual / intelegent quotient (IQ). Meskipun Apo sudah berumur 17 tahun, namun Apo masih mengikuti kelas Calistung di Rumah Ceria Hanura - Pontianak. Pelajaran yang dipelajari Apo masih seputar penjumlahan 1 digit dan belajar membaca tulis. Selain memiliki kekurangan kecerdasan, Apo juga memilki masalah pada kedua kaki nya. Apo tidak bisa berjalan selayak nya orang normal, dikarenakan kaki nya lemah (lumpuh) sejak lahir. Untuk berjalan, Apo perlu berpegangan pada dinding atau ada yang bantu menatih nya. Untuk membantu Apo dapat bepergian dengan leluasa, orang tua Apo membuatkan sebuah skuter roda 3 yang sederhana. Apo cukup duduk di skuter tersebut dan melangkah dibantu skuter tersebut.



Pada kunjungan bulan Januari 2019, bapak Alisan dan team dari Departemen Pengembangan Yayasan Sungai Kasih bertemu dengan Apo. Saat itu cuaca cukup tidak mendukung perjalanan Apo dari rumah nya ke Rumah Ceria. Hujan deras membuat Apo harus extra kebasahan dan melewati jalan-jalan yang berair, namun walau demikian Apo tetap memiliki semangat untuk datang ke bimbingan belajar di Rumah Ceria. Kami juga menyaksikan bagaimana sulit nya Apo mempelajari materi pelajaran yang harusnya diberikan kepada anak umur 5 tahun. Untuk menyelesaikan penjumlahan 1 digit, Apo memerlukan waktu yang lama untuk dapat menjawab nya. Dalam hal ini kami melihat bagaimana kakak pengajar Rumah Ceria mendapat kesempatan untuk menyatakan kasih Tuhan kepada jiwa yang membutuhkan. Kak Rina (Guru kelas kecil Rumah Ceria Hanura) sangat sabar dalam mengajar Apo yang sulit untuk mencerna pelajaran yang diberikan.



Melihat kondisi hujan yang masih cukup deras, kami memutuskan untuk menemani Apo pulang ke rumah nya. Dengan ditudungi jas hujan oleh Kak Didi, kami melihat bagaimana perjuangan Apo melangkah menggunakan skuter sederhana milik nya.

Sesampai nya kami di rumah Apo, kami bertemu dengan kakak perempuan Apo yang bernama Aping. Aping menceritakan bahwa Apo sudah memilki kekurangan ini sejak ia dilahirkan. Sebagai satu-satunya anak lelaki di keluarga, ibu Apo berharap dan telah berusaha agar anak nya ini dapat berjalan dan memilki kehidupan yang normal. Bahkan Ibu Apo yang menjadi orang tua tunggal bagi anak-anak nya (Apo sudah ditinggal ayah nya sejak ia masih di kandungan) telah mencoba semua agama dengan harapan menemukan Tuhan yang dapat memulihkan keadaan Apo. 

Melihat keadaan ini, belas kasih dari Tuhan mengalir melalui kami. Kami mendoakan dan menginjili Apo dan Aping. Kami mendoakan agar mujizat kesembuhan boleh dialami Apo. Setelah berdoa, kami pun menyempatkan diri untuk mengajarkan Apo berjalan dua tiga langkah. Pada awal nya Apo sangat takut mencoba untuk berjalan tanpa dibantu kami, hal ini dikarenakan sudah terlalu sering Apo terjatuh saat berusaha untuk berjalan. Namun dengan semangat yang kami berikan, akhirnya Apo mau mencoba untuk berjalan dua tiga langkah dan berhasil. Kami juga berpesan agar Apo sering dilatih berjalan.



Kisah Apo adalah salah satu kisah dari sekian banyak nya cerita menyedihkan anak-anak yang ada di lokasi Rumah Ceria diadakan di Pontianak maupun Singkawang. Anak-anak ini perlu mengenal kasih Tuhan yang telah menyelamatkan mereka.

Kami melihat bahwa pelayanan Rumah Ceria sangat memberikan dampak yang baik bagi anak-anak di wilayah masing-masing. Bukan hanya bimbingan belajar yang mereka dapatkan, terlebih dari itu mereka mendapatkan kasih yang disalurkan Tuhan Yesus melalui kakak-kakak pendidik Rumah Ceria.

Sampai saat ini Yayasan Sungai Kasih telah melahirkan 17 Rumah Ceria dengan jumlah anak sekitar 600 anak-anak di Pontianak dan Singkawang. Kami melihat pelayanan Rumah Ceria ini sangat efektif untuk menyatakan belas kasihan Tuhan kepada jiwa-jiwa yang membutuhkan. Dengan visi yang diberikan Tuhan kepada kami untuk mendirikan 500 Rumah ceria di seluruh Indonesia, kami sangat membutuhkan dukungan para Sahabat Sungai Kasih dalam doa, dana, tenaga, dan ide untuk pengembangan nya.

Mari kita sama-sama dukung pelayanan ini selama kita diberi kesempatan untuk menjadi penyalur kasih Tuhan kepada jiwa-jiwa kecil ini. Tuhan Yesus memberkati.