Perjalanan Tim Misi Kemanusiaan Yayasan Sungai Kasih atas Bencana Gempa dan Tsunami di Sulawesi Tengah

Written on 10/27/2018
Alisan Jaya


Malam itu menjadi malam yang paling mencekam dan seperti mimpi buruk untuk warga Palu, Sigi dan Donggala.

Jumat, 28 September 2018 pukul 18.02 waktu setempat, Palu dan sekitarnya diguncang gempa berkekuatan 7,4 SR yang kemudian diikuti oleh tsunami. Ternyata gempa bumi yang dialami Palu bukan gempa biasa, tetapi juga diikuti oleh bencana likuifaksi ( tanah padat berubah menjadi cair atau lumpur). Ribuan korban dan ratusan rumah melayang dalam sekejab. Malam itu menjadi malam yang paling mencekam dan seperti mimpi buruk untuk warga Palu, Sigi dan Donggala. 
Bencana alam di Sulawesi Tengah memanggil Yayasan Sungai Kasih datang melayani. Kita telah mengunjungi 3 lokasi paling berdampak, yaitu: kelurahan Balaroa, kelurahan Petobo dan desa Jono Oge. Kita telah melayani di 3 kabupaten/kota paling berdampak, yaitu: kota Palu, kabupaten Sigi dan kabupaten Donggala. 
Yayasan Sungai Kasih melayani dengan sepenuh hati saat Pemerintah Indonesia menetapkan Masa Tanggap Darurat hingga 26 Oktober 2018 dan Masa Transisi hingga bulan Desember 2018. Demikianlah perjalanan Yayasan Sungai Kasih:

Jumat, 28 September 2018
Pukul 17.02 wib atau pukul 18.02 waktu setempat, Sulawesi Tengah khususnya Palu, Donggala dan Sigi dilanda gempa berkekuatan 7,4 SR. Pusat gempa di kedalaman 11 Km dan pada arah 26 Km utara Donggala, yang diikuti tsunami sekitar pukul 17.22 SR atau 18.22 waktu setempat. Menurut saksi mata ketinggian tsunami mencapai 1,5 meter
Di laman media sosial, Yayasan Sungai Kasih mengucapkan turut berdukacita atas bencana gempa dan tsunami yang terjadi di Sulawesi Tengah. 



Sabtu – Minggu, 29 – 30 September 2018 
Tim Yayasan Sungai Kasih melakukan rapat terbatas dan memutuskan untuk ikut ambil bagian sebagai tim tanggap darurat bencana dan misi kemanusiaan atas bencana alam yang terjadi di Palu, Donggala dan Sigi. Yayasan Sungai Kasih melakukan berbagai persiapan untuk keberangkatan ke Palu. 

Senin, 1 Oktober 2018 
Yayasan Sungai Kasih mengumumkan di laman sosialnya dan group whatsapps membuka rekening bantuan kemanusiaan khusus untuk bencana alam di Sulawesi Tengah. Senin malam pukul 22.30 WIB, Tim Advance Yayasan Sungai Kasih berangkat dari Bandar Udara Halim Perdanakusuma menuju Bandar Udara Sultan Hasanudin, Makassar. 



Selasa, 2 Oktober 2018 
Subuh pukul 02.30 dinihari waktu setempat, Tim Advance tiba di Makassar dan menuju ke Pangkalan Udara Militer/ Lanud Sultan Hasanudin Makassar untuk mendaftar ikut naik pesawat Hercules menuju ke kota Palu. 
Puji TUHAN, Tim Advance Misi Kemanusiaan Yayasan Sungai Kasih dapat ikut serta naik pesawat Hercules Group D pada pukul 17.00 dan tiba dengan selamat di kota Palu pada jam 18.24 waktu setempat. Tim langsung menuju ke base camp yang terletak di Jalan Karanjalemba, perbatasan kota Palu – Sigi. 

 



Rabu, 3 Oktober 2018 
- Tim Misi Kemanusiaan meninjau lokasi gempa dan likuifaksi di Petobo, Palu Selatan. Lokasi ini sangat ramai didatangi media nasional dan internasional karena merupakan salah satu lokasi bencana yang paling berdampak dan saat itu sedang berlangsung evakuasi dengan menggunakan alat berat. 
- Tim Misi Kemanusiaan berkunjung ke RRI ( Radio Republik Indonesia) kota Palu dan melakukan pertemuan dengan Bapak Herry selaku ketua RRI Palu. RRI merupakan salah satu pusat informasi yang dapat merupakan acuan bagi Tim Advance. 
 
Kamis, 4 Oktober 2018 
- Tim Misi Kemanusiaan bertemu dengan Ketua DPRD Kabupaten Sigi, Bapak Moh. Rizal Intjenae. Tujuan kedatangan adalah untuk maping dan berkoordinasi melakukan pendistribusian logistik dan juga pelayanan medis dari Yayasan Sungai Kasih. Kabupaten Sigi memiliki 15 kecamatan dan 176 desa yang hampir semuanya menjadi lokasi titik bencana. Yang keadaaanya paling berdampak yaitu di desa Jono Oge, desa Sibalaya dan di kecamatan Kulawi. 
- YSK mengunjungi lokasi pengungsian di daerah Kawatuna Atas dan membawa sedikit logistik. Para pengungsi mengakui bahwa bantuan logistik dari Yayasan Sungai Kasih adalah bantuan yang pertama kali mereka terima sejak mengungsi ke tempat ini. 


Jumat, 5 Oktober 2018 
Tim Misi Kemanusiaan meninjau daerah Balaroa, Palu Barat, salah satu daerah yang mengalami likuifaksi yang paling berdampak. Diperkirakan sekitar 1.203 jiwa dan 774 rumah tertimbun dalam tanah seperti ditenggelamkan dan sebagian “dimuntahkan” dalam kondisi hancur berkeping –keping. 

 



Sabtu, 6 Oktober 2018 
- Tim Misi Kemanusiaan meninjau lokasi desa Sibalaya, kabupaten Sigi. Desa Sibalaya juga mengalami likuifaksi,diperkirakan 50 rumah serta tempat ibadah amblas tertimbun tanah. Tim YSK membagikan logistik tahap 1 kepada para pengungsi yang mengungsi di Pasar Tradisional Sibalaya Utara. Diperkirakan 400 jiwa mengungsi ke lokasi ini. 
- Tim Misi Kemanusiaan meninjau dan melakukan survey untuk pembagian logistik ke desa Pandere, kabupaten Sigi. 
 
Minggu, 7 Oktober 2018 
Tim Misi Kemanusiaan melakukan maping, survey dan kunjungan ke beberapa lokasi gempa, tsunami dan pengungsian, yaitu di pantai Talise dan daerah Mamboro. 
 
Senin, 8 Oktober 2018 
- Tim Kloter 2 Yayasan Sungai Kasih berangkat dari bandar udara Soekarno – Hatta menuju Palu pukul 02.30 dinihari. Tim Kloter 2 ini adalah Tim Medis Yayasan Sungai Kasih. 
- Sore hingga malam, Tim Medis melakukan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan di desa Pombewe, kecamatan Biromaru, kabupaten Sigi. Para pengungsi di sini berasal dari korban yang selamat atas bencana gempa di desa Jono Oge. 





Selasa, 9 Oktober 2018 
- Pagi hingga siang, Tim Medis melakukan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan di daerah Mamboro, perbatasan Palu – Donggala. Tim Medis membuka 2 layanan yaitu di Mamboro Bawah dan Mamboro Boya (Atas). 
- Di Mamboro Boya, Tim Yayasan Sungai Kasih juga memberikan layanan trauma healing untuk anak – anak. 
- Selasa malam, 1 kontainer logistik Yayasan Sungai Kasih yang diangkut via jalan darat dari Makassar tiba di Posko YSK di Jalan Karanjalembah perbatasan Palu – Sigi. Tim Logistik bekerja keras hingga malam menurunkan barang – barang yang akan segera didistribusikan kepada para pengungsi. 
 
 
Rabu, 10 Oktober 2018 
- Tim Yayasan Sungai Kasih membagikan logistik untuk para pengungsi di desa Sibalaya Utara dan Selatan. Tim Medis melakukan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis. Ada 400 jiwa mengungsi ke pasar tradisional Sibalaya. 
- Tim Yayasan Sungai Kasih membagikan logistik kepada para korban gempa di desa Pandere, Sigi. Tim Medis melakukan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan kepada warga. 
- Tim Yayasan Sungai Kasih membagikan logistik kepada para korban gempa di desa Kalawara, Sigi di tengah hujan pada hari Rabu sore ini. 
Logistik yang dibagikan oleh Yayasan Sungai Kasih berupa kebutuhan pokok yaitu beras, air mineral, susu bayi, susu anak, biskuit, mie instant, sarden, pampers, baju bayi, minyak telon dan lain sebagainya. 






Kamis, 11 Oktober 2018 
- Tim Yayasan Sungai Kasih membagikan logistik dan layanan medis untuk para pengungsi di desa Pombewe, Sigi. Kami melayani di dua titik pengungsian di Pombewe, yaitu Pombewe Bawah dan Pombewe Atas. Para pengungsi di sini berasal dari warga desa Jono Oge yang selamat. 
- Tim Yayasan Sungai Kasih memberikan bantuan logistik kepada korban bencana di desa Jono Oge, kecamatan Sigi Biromaru. Sebanyak 400 KK dari Dusun 3, 4 dan 5 menerima bantuan logistik dan juga layanan medis. Sedangkan warga Dusun 2 terkubur dalam tanah saat bencana likuifaksi. 


Jumat, 12 Oktober 2018 
- Tim Yayasan Sungai Kasih membagikan logistik dan layanan medis untuk warga korban gempa di kelurahan Palupi, Sigi. 
- Tim Yayasan Sungai Kasih membagikan logistik untuk para pengungsi di halaman RRI kota Palu dan diterima langsung oleh pimpinan RRI, Bapak Herry. 
- Tim Yayasan Sungai Kasih membagikan logistik dan layanan medis untuk para pengungsi di Kawatuna, Palu. 
 
Sabtu, 13 Oktober 2018 
Hari ini Tim Yayasan Sungai Kasih menempuh perjalanan jauh ( 100 km dari Palu) dan rawan longsor, yaitu di daerah pantai barat Donggala yang mengalami gempa dan tsunami. Yayasan Sungai Kasih memberikan bantuan logistik untuk para pengungsi di desa Ombo, kecamatan Sirenja, kabupaten Donggala. Sekitar 250 KK memboyong keluarganya mengungsi di area hutan dan perkebunan rakyat ini. Tim medis juga melakukan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan kepada warga. Meskipun perjalanan jauh ( 3 jam) dan harus melewati medan yang berat di tengah hujan, namun kita semua bersukacita karena dapat berjumpa dan berbagi dengan para pengungsi di pantai barat Donggala. 


Minggu, 14 Oktober 2018 
Sekelompok anak muda datang mengendarai 5 buah motor jauh dari Kulawi ke Palu untuk mencari bantuan logistik. Mereka harus menembus tanah longsor karena akses kendaraan mobil terputus. Mereka datang ke posko Yayasan Sungai Kasih dan kita memberikan bantuan sebanyak yang dapat mereka bawa dengan motor untuk para korban bencana di Kulawi. Kulawi merupakan salah satu daerah paling berdampak dan sulit akses karena kontur tanah yang rawan longsor dan jauh dari pusat kota Palu. 

 




Senin, 15 Oktober 2018 
Kloter 1 dan Kloter 2 kembali ke Jakarta. Namun bantuan logistik tetap berjalan seperti biasa yang disalurkan oleh Tim Yayasan Sungai Kasih yang berdomisili di Palu. 
 
Senin, 22 Oktober 2018 
Kloter 3 tiba di Palu bersama dengan Tim Kloter 1 dan 2. 
- Senin pagi, Tim Yayasan Sungai Kasih mengunjungi korban gempa di desa Pulu, kecamatan Dolo Selatan, Sigi dan memberikan bantuan paket bayi dan biskuit untuk anak - anak. Tim Medis melakukan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan. 
- Senin sore Tim Yayasan Sungai Kasih membagikan logistik dan layanan medis untuk para pengungsi di daerah Buluri, kecamatan Ulujadi, Palu. Sekitar 91 KK memboyong anggota keluarganya tinggal di tenda pengungsian di kawasan hutan jati ini. 




Selasa, 23 Oktober 2018 
- Selasa pagi, Tim Yayasan Sungai Kasih bertemu dan diterima Bapak Mayjen TNI Tri Soewandono yang diberikan tugas khusus langsung oleh Bapak Presiden Joko Widodo sebagai Panglima Komando Gabungan Tugas Penanggulangan Bencana di Sulawesi Tengah. Pertemuan berlangsung di Korem 132/ Tadulako Palu tersebut membahas progress penanggulangan bencana dan juga langkah – langkah ke depan untuk memulihkan keadaan di Palu dan sekitarnya. 
- Selasa siang Tim Yayasan Sungai Kasih melakukan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan untuk warga di desa Porame, kecamatan Kinovaro, Sigi. Kita juga membagikan biskuit untuk anak – anak. 
- Selasa sore Tim Yayasan Sungai Kasih melakukan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan untuk warga di desa Uwemanje, kecamatan Kinovaro, Sigi. Kita juga membagikan biskuit untuk anak – anak. 



Rabu, 24 Oktober 2018 
- Tim Yayasan Sungai Kasih membagikan logistik berupa beras kepada para korban bencana di daerah Kelapa Gading, Sigi.  
- Tim Yayasan Sungai Kasih membagikan logistik untuk para pengungsi di Kawatuna, Palu. 
 
Kamis, 25 Oktober 2018 
Hari ini Tim Yayasan Sungai Kasih membawa bantuan logistik ke daerah Kulawi. Tim Logistik menyalurkan bantuan ke 7 titik, yaitu Gereja Bala Keselamatan Kops Siroa Divisi Kulawi, GPdI (Gereja Pantekosta di Indonesia) Jemaat Efrata, GPdI Jemaat Alfa Omega, GPdI Jemaat Omu dan Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST). 


Jumat, 26 Oktober 2018 
- Tim Yayasan Sungai Kasih menyerahkan bantuan logistik berupa pembalut wanita, pampers, sarden, biskuit dan susu anak yang akan disalurkan oleh TNI Korem 132/ Tadulako kepada para korban yang membutuhkan. TNI adalah pasukan yang selalu terdepan mencapai lokasi – lokasi bencana yang paling sulit dijangkau. Serah terima logistik disambut langsung oleh Bapak Kolonel Arh. Dodo Irmanto selaku Asisten Logistik Kogasgabpad. 
- Tim Yayasan Sungai Kasih menyerahkan bantuan material/bahan bangunan untuk perbaikan tempat tinggal milik TNI Korem 132/Tadulako Palu. Bantuan langsung diterima oleh Komandan Korem Bapak Kolonel Inf. Agus Sasmita. 
 
Sabtu, 27 Oktober 2018 
Tim Yayasan Sungai Kasih Kloter 3 kembali ke Jakarta.